Mengetahui Minat Bakat Tanpa Tes Kepribadian Secara Akurat

Mengetahui Minat Bakat Tanpa Tes Kepribadian Secara Akurat

Ada sebuah metode untuk mengetahui minat bakat dan kemampuan kerja karyawan tanpa memerlukan tes kepribadian atau psikotes. Hanya diperlukan observasi dan sedikit wawancara untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya.

Suatu kali, ketika saya memberikan konsultasi pada perusahaan yang mengalami penurunan performa. Saya mengamati dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, cukup banyak jumlah karyawan sedang berjuang keras dan mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Bukan karena mereka kurang cerdas atau malas apalagi tidak berbakat. Tetapi karena mereka tidak dalam peran tugas yang sesuai dengan kekuatan minat bakat mereka.

Setelah melakukan observasi langsung dan analisa mendalam. Saya mulai meminta orang-orang berganti pekerjaan. Bagi banyak orang, perombakan dan pergantian tugas ini awalnya tidak diinginkan dan benar-benar tidak nyaman serta menimbulkan kecurigaan besar akan adanya agenda lain.

Disini diperlukan budaya perusahaan yang berdasarkan trust atau kepercayaan, dimana perusahaan selalu menepati janjinya. Karena untuk dapat melakukan perubahan dengan cepat dan minimum tantangan, membangun kepercayaan adalah hal mutlak.

Salah satu orang yang dalam pengamatan saya memiliki bakat untuk membuat produk dan membangun sesuatu. Bakat inovator yang terpendam. Tetapi dia tidak punya waktu untuk melakukannya, karena dia memiliki tugas dan misi besar dalam pengembangan sistem perusahaan. Hampir seluruh waktunya habis terlibat dalam pembuatan sistem tersebut.

Padahal para ahli telah lama sepakat untuk mendorong orang untuk bekerja dengan kekuatan mereka. Dan mengapa kita tidak ingin melakukan hal-hal yang terbaik dan terkuat yang kita miliki? Tetapi berdasarkan pengamatan saya, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Bukan karena sulit untuk mengidentifikasi kekuatan minta bakat yang kita miliki. Namun karena kita sering meremehkan apa yang secara lahiriah kita lakukan dengan baik.

Baca: Faktor Penting Dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Seringkali kekuatan super atau superpower kita adalah hal-hal yang kita lakukan dengan mudah, hampir secara refleks, seperti bernapas. Ketika seorang pemimpin berhasil mengidentifikasi bakat-bakat ini dan meminta kita melakukan sesuatu yang menggunakan superpower kita. Seringkali yang terlintas dibenak adalah “Tapi itu sangat mudah. Ini terlalu mudah."

Mungkin kita akan merasa bos sudah tidak lagi memercayai kita untuk mengambil tugas yang lebih menantang atau sebaliknya tidak menghargai Anda. Ini terjadi karena seringkali kita tidak menghargai minat bakat lahiriah sama seperti kita menghargai keterampilan yang telah pelajari dengan susah payah.

Sebagai seorang pemimpin, tantangannya tidak hanya untuk menemukan minat bakat dan kemapuan kerja tetapi juga untuk meyakinkan orang-orang bahwa kita sangat menghargai bakat mereka dan mereka juga harus menghargai bakat mereka. Inilah cara yang paling baik untuk mulai membangun tim karyawan yang membawa kekuatan super mereka ke tempat kerja.

Cara Mengetahui Minat Bakat Setiap Karyawan Tanpa Psikotes

Mulailah dengan mengidentifikasi kekuatan setiap anggota tim atau karyawan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

  • Apa yang membuat kita kesal? Ini bisa menjadi tanda dari suatu keterampilan yang datang dengan mudah bagi kita, sedemikian rupa mudahnya sehingga membuat kita menjadi frustrasi ketika orang lain tidak mampu melakukannya. Saya cukup senang untuk mencoba hal-hal yang berbeda tanpa kuatir gagal, misalnya, dan sering kesal dengan orang lain yang tidak mau mencoba hal baru yang menyenangkan. Namun, saya memiliki orientasi arah yang buruk hingga dalam tahap yang mungkin mengganggu orang lain yang secara intrinsik dapat mengetahui arah dengan tepat.
  • Pujian apa yang sering kita abaikan? Saat kita secara lahiriah pasti pandai dalam sesuatu, kita cenderung meremehkannya dan cenderung untuk merendah dan menganggapnya terlalu remeh serta memalukan untuk dibicarakan. Tapi seringkali hal itu berarti bagi orang lain, itulah sebabnya mereka berterima kasih kepada kita. Karena itu perhatikan momen-momen dimana orang-orang menunjukkan kekuatan yang kita remehkan dalam diri atau bakat terpendam tetapi sangat berharga bagi orang lain.
  • Apa yang kita pikirkan jika tidak ada hal mendesak yang perlu dipikirkan? Otak manusia adalah hal yang mengagumkan dan sangat elastis. Otak kita selalu bekerja setiap saat tanpa henti. Bahkan ketika kita sedang tidurpun, otak kita melakukan strukturisasi ingatan dan terkadang memberikan peringatan melalui mimpi. Merenungkan sesuatu adalah tanda bahwa itu penting bagi kita. Karena itu adalah tanda bahwa otak kita sedang membantu kita mengingatnya. Dan jika itu penting bagi kita maka kemungkinan besar karena kita cukup mahir dalam hal itu.

Dalam diskusi kelompok, saya juga sering bertanya alasan mengapa mereka mempekerjakan orang tertentu, apa minat bakat serta kemampuan orang tersebut. Karena keahlian mengetahui minat bakat tanpa tes ini sangat jarang tercantum dalam resume.

Ketika orang mengemukakan ide-ide untuk proyek baru yang dilaksanakan, kita dapat bertanya kepada mereka beberapa pertanyaan ini: Apakah pekerjaan ini nanti akan memerlukan minat bakat serta kemampuan super kamu? Apakah bila perusahaan mau mengerjakan proyek ini, maka hal ini akan memaksimalkan kekuatanmu?

Kita juga dapat mengajak setiap orang mengidentifikasi kekuatan mereka dan memastikan semua orang mengingatnya. Sebagi contoh, seorang VP dan direktur kreatif di CVS, meminta semua anggota timnya melakukan penilaian kepribadian, lalu mencatat lima kekuatan teratas mereka diatas meja masing-masing. Dia ingin orang menggunakan kekuatan mereka seperti lencana. Bukan untuk memberi tahu orang lain dan membanggakan mengapa mereka hebat. Tetapi untuk mengingatkan mereka untuk selalu menggunakannya.

Baca : Teknik Menjawab Pertanyaan Ketika Wawancara

Diana Newton, seorang wirausahawan wanita yang menjadi aktivis sosial, pernah berbagi kisah tentang pelatih bola basket kampusnya. Pelatih tersebut meminta timnya melempar bola dari berbagai tempat di lapangan. Dia akan mencatat persentase keberhasilan mereka dan kemudian meminta setiap orang dalam tim untuk mengingat persentase tersebut. Ini akan memungkinkan mereka untuk benar-benar bermain dalam sebuah kekuatan satu sama lain. Kitapun dapat melakukan hal serupa dengan tim kita sendiri.

Membangun tim yang dapat bekerja sesuai minat bakat dan kekuatan mereka selalu dimulai dengan analisis. Lakukan observasi secara obyektif terutama saat mereka dalam kondisi terbaiknya. Karena beberapa orang akan meremehkan apa yang mereka lakukan dengan baik. Setelah itu berikanlah nilai pada apa yang mereka lakukan dengan baik.

Memahami dan mengakui kekuatan setiap orang dalam tim bisa menjadi latihan team building atau membangun tim yang baik.

Dengan mengetahui minat dan bakat karyawan tanpa melalui tes ini, kita dapat mengukur ide-ide baru, produk-produk baru, dan proyek-proyek baru terhadap kekuatan superpower kolektif ini, dengan bertanya: Apakah kita sudah memakai kekuatan kita? Ketika karyawan merasa kuat, mereka akan bersedia menjelajahi wilayah baru, bermain ditempat yang tidak ada orang lain dan bukan sebagai peniru, serta mempertimbangkan ide-ide yang belum ada pasarnya.

Topik Terkait

InsightGrowth HackingManajemen BakatPelatihan BisnisRekrutmen
Masalah Bisnis? Kami Siap Membantu
  • Growth Strategy
  • Digital Marketing
  • Sales Operational
  • Business Development