Mengapa Manajemen Perubahan Tidak Membawa Hasil

Mengapa Manajemen Perubahan Tidak Membawa Hasil

Banyak perusahaan mencanangkan membuat rencana untuk perubahan sebagai bagian dari apa yang disebut manajemen perubahan atau change management. Pada kenyataannya bahwa perusahaan atau organisasi apapun akan mengalami kesulitan untuk berubah walaupun niat dari perencanaan adalah untuk melakukan perubahan. Status quo adalah hal yang paling sulit untuk dirubah.

Banyak orang yang mengatakan bukan perencanaan yang membuat suatu organisasi atau perusahaan tidak berubah banyak. Rencana yang dibuat itulah yang menyebabkan tidak terjadi perubahan mendasar pada perusahaan.

Sering kali perubahan apapun tidak pernah terjadi akibat perencanaan. Perubahan lebih sering terjadi pemaksaan dari luar atau adanya pemberontakan dari dalam. Bila kita namakan pemberontakan maka perubahan yang diinginkan tersebut tidak direncanakan bahkan tidak direstui oleh pimpinan. Lalu mengapa hal ini terjadi?

Perubahan adalah suatu upaya untuk menyesuaikan diri dengan masa depan. Dengan demikian maka harus ada kemampuan untuk memprediksi masa depan. Sekali lagi pada kenyataannya, hampir tidak ada orang yang bisa memprediksi masa depan dengan tepat.

Seperti di awal tahun 2020 ini, hampir di seluruh dunia terkena pengaruh dari pandemi virus corona. Siapakah yang akan menyangka hal ini terjadi di tahun 2020. Memang ada yang memprediksi bahwa akan ada wabah pandemi yang melumpuhkan ekonomi dunia. Tapi kapan waktu tepatnya? Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti dan ternyata terjadi di awal tahun 2020.

Baca Juga : Menetapkan Tujuan Bisnis Sebagai Kunci Keberhasilan

Lalu mengapa merencanakan manajemen perubahan apabila tidak membawa perubahan mendasar? Bila kita sering mendengar gajah di pelupuk mata tidak tampak tetapi kuman di seberang lautan tampak jelas.

Begitu juga dalam suatu organisasi atau perusahaann. Anggota dari suatu organisasi atau bahkan team manajemen di sebuah perusahaan tidak mampu melihat permasalahan yang bagi orang luar sangatlah jelas.

Bagian dari organisasi atau manajemen perusahaan umumnya mempunyai naluri sangat kuat untuk tetap berada di status quo. Untuk selalu tetap pada posisi mereka. Ini termasuk bahwa mereka tetap berusaha melaksanakan program yang sebenarnya terbukti memberi hanya sedikit manfaat bagi kemajuan.

Disini perlunya suatu pandangan baru dari orang diluar organisasi tersebut. Diperlukan perspektif baru untuk melihat apa sebenarnya masalah yang terjadi pada organisasi atau perusahaan tersebut. Tetapi diperlukan juga kebesaran hati untuk menerima fakta yang tidak sesuai keinginan. Dibutuhkan kemauan yang sangat tinggi untuk mendengarkan evaluasi dari orang diluar perusahaan atau organisasi tersebut. Karena memang seseorang selalu ahli untuk menilai orang lain tetapi sulit menilai diri sendiri.

Hal lain yang mempengaruhi dari sulitnya melakukan perubahan yang terencana adalah pekerjaan perencanaan dibanyak perusahaan diserahkan manajemen ke personel yang mempunyai status rendah diperusahaan. Sehingga orang atau team ini sebenarnya tidak mengetahui keadaan perusahaan secara menyeluruh. Terutama keadaan yang ada di top level manajemen.

Dengan demikian sebenarnya perencanaan yang di buat tidak terlalu strategis dan bukan perubahan yang penting. Kadang hanya seperti sebuak riak di lautan, yang penting ada hal yang terjadi di area tersebut. Sering kali evaluasi dan pemantauan bahwa setiap langkah rencana perubahan tidak pernah di lakukan.

Manajemen perubahan harus melibatkan seluruh bagian

Rencana perubahan sering dilakukan hanya di bagian divisi tertentu tanpa perubahan di divisi lainnya. Padahal suatu organisasi atau perusahaan adalah kesatuan yang saling terkait antar divisi. Perubahan yang terjadi hanya didivisi tertentu tanpa mengikut sertakan divisi lainnya, biasanya akan berjalan sementara.

Rencana perubahan seperti ini tidak akan didukung oleh seluruh anggota organisasi atau perusahaan. Perubahan seperti itu steril hanya ada di sebuah divisi dan akan kembali lagi kekeadaan semula.

Baca Juga : Perubahan Konsumsi Barang Mewah Saat Pandemi

Hal ini juga tidak bisa dilaksanakan bila ada orang dengan posisi yang krusial diorganisasi tersebut mempunyai keinginan berbeda dan tidak melaksanakan rencana yang seharusnya di lakukan untuk inisiatif perubahan.

Sebagai contoh, bila perusahaan mempunyai arahan yang berubah dalam target market dan brand konsep. Tetapi team sales merasa bahwa penjualan akan sulit dan tetap menjual kepada konsumen lama mereka, maka perubahan strategi brand tidak akan bisa terjadi.

Merencanakan dan melaksanakan perubahan di perlukan otorisasi dari pimpinan tertinggi dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Pada manajemen perubahan akan ada perasaan tertekan, tidak nyaman dan keinginan untuk tetap pada keadaan semula.

Hal ini perlu ketegasan dari pimpinan tertinggi agar pelaksanaan rencana perubahan harus tetap bergulir. Orang yang mempunyai kepentingan dan agenda sendiri adalah orang yang akan menjadi batu sandungan mendasar dalam suatu perubahan.

Dengan berbagai alasan inilah perubahan sangat sulit untuk direncanakan. Perubahan biasanya terjadi karena tekanan dari kekuatan dari luar yang membuat organisasi atau perusahaan berubah.

Sebagai contoh, dengan adanya pandemi COVID-19, banyak mall dan pasar atau toko tradisional ditutup. Banyak restauran dan rumah makan ditutup. Semua ini memaksa kita untuk memikirkan jalan keluar untuk sales. Cara penjualan yang tidak melibatkan tempat yang akan membuat konsumen harus berdesakan.

Pemasaran dan penjualan secara online atau vitual mulai dipaksa untuk dijalankan. Lalu bagaimana dengan daya beli yang turun?

Perusahaan harus meninjau ulang kebijakan harga. Kemudian akan ada juga perubahan dalam cara bekerja dan berapa banyak karyawan yang diperlukan. Banyak perusahaan yang mulai meninjau ulang sistem perekrutan karyawan mereka. Sekali lagi perubahan memerlukan dorongan besar dan biasanya dorongan itu terjadi dari luar dan bukan direncanakan.

Lalu apa yang harus dilakukan agar siap menghadapi masa depan?

Bila perencanaan mungkin tidak sepenuhnya efektif untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Tetapi perencanaan dapat menjadi alat yang sangat baik untuk mengevaluasi keadaan saat ini.

Manajemen perubahan yang diperlukan adalah sebuah proses yang flesibel, terkontrol dan disiplin tinggi disertai dengan pemakaian teknologi terkini membuat sebuat perusahaan bisa bertahan bila ada hal yang tidak terduga menghantam.

Topik Terkait

InsightBisnis PlanCorporate CultureGrowth HackingLeadership
Masalah Bisnis? Kami Siap Membantu
  • Growth Strategy
  • Digital Marketing
  • Sales Operational
  • Business Development