Transaksi Belanja Online Saat Pandemi Turun 2,6 Triliun

Transaksi Belanja Online Saat Pandemi Turun 2,6 Triliun

Bank Indonesia mencatat penurunan nilai transaksi belanja online di e-commerce sebesar Rp 2,6 triliun saat PSBB karena pandemi virus corona. Nilai belanja sepanjang Q2 2020 menjadi hanya sebesar Rp 55,9 triliun. Angka tersebut turun 4,44 persen dibandingkan dengan Q1 2020 yang mencapai Rp 58,5 triliun.

Dari segi volume, transaksi belanja online yang dilakukan di e-commerce terjadi sebanyak 383,5 juta kali transaksi pada Q2 2020. Jumlah itu naik 39,05 persen dibanding dengan Q1 2020 yang hanya 275,8 juta kali transaksi.

Dari segi nominal per transaksi juga mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu berkisar Rp. 67 ribu per transaksi. Pada Q1 2020 nominal per transaksi adalah Rp 212 ribu dan pada Q2 2020 menjadi hanya Rp. 145 ribu.

Terkait : Tren Penggunaan Dompet Digital 2020, ShopeePay Masih Raja

Nominal transaksi belanja online di e-commerce tersebut turun karena daya beli masyarakat turun ditengah pandemi virus corona sejalan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi akibat pembatasan ruang gerak masyarakat dalam beraktivitas.

Hal yang menarik lainnya dari belanja online pada kuartal II 2020 ini adalah meningkatnya volume transaksi dan nominal per transaksi yang turun. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah daya beli masyarakat yang belum pulih dengan banyaknya PHK dan penutupan ruang ritel.

Peningkatan volume transaksi ini terjadi karena masyarakat yang tadinya tidak belanja di e-commerce terpaksa melakukan pembelajaran untuk belanja secara online. Nominal belanja turun karena mereka yang terbiasa melakukan belanja online dan transaksi digital harus memilih akibat pendapatan yang berkurang. Berbelanja bukan lagi atas apa yang mereka inginkan tetapi apa yang mereka butuhkan agar mampu berhemat ditengah ketidakpastian ukuran dan program penanganan pandemi yang dilakukan.

Hanya saja, jumlah belanjanya tidak banyak. Pasalnya, masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan kemauan. Ini juga dapat menandakan bahwa terdapat mereka yang sebelumnya tidak pernah melakukan belanja online kini terpaksa melakukan itu. Hal inilah yang kedepannya sangat diharapkan akan menjadi kebiasaan masyarakat untuk beralih ke digital.

Transaksi Digital Banking Naik 5 Persen

Hal yang sama juga terjadi pada transaksi melalui digital banking. Tercatat, nominal transaksi pada Q2 2020 sebesar Rp 6.143 triliun atau turun dari Q1 2020 yang mampu mencapai Rp 6.699 triliun.

Kenaikan pada volume transaksi lewat digital banking meningkat sebesar 5 persen dari 1,07 juta kali menjadi 1,13 juta kali transaksi perbankan. Peningkatan sebsar 5 persen ini sulit untuk dapat dikatakan bahwa masyarakat mulai beradaptasi dengan sistem online terutama bila memasukan aspek banyaknya pembatasan operasional bank saat pandemi.

Topik Terkait

NewsDigital MarketingFinancePerbankanPertumbuhan
Masalah Bisnis? Kami Siap Membantu
  • Growth Strategy
  • Digital Marketing
  • Sales Operational
  • Business Development