Growth mindset adalah cara berpikir untuk selalu bertumbuh kearah yang lebih baik. Pertumbuhan adalah motivator yang kuat bagi semua bisnis. Tanpa pertumbuhan, semua perusahaan akan mati. Akan tetapi apa artinya mengadopsi cara pikir yang berorientasi pada pertumbuhan?
Kesalahpahaman yang umum yang terjadi adalah bahwa growth mindset berarti lebih, lebih dan lebih. Orang selalu berasumsi bahwa jika kita memberikan sumber daya yang cukup besar - bakat, uang, dan waktu - pada sebuah tujuan maka pertumbuhan akan terjadi dengan sendirinya.
Cara kerja mindset seperti ini sering disebut dengan metode "brute force" untuk menargetkan pertumbuhan tetapi itu bukan cara yang efisien untuk melakukan bisnis. Hal tersebut seperti pepatah lama berkata: Bila kapak itu tumpul maka diperlukan tenaga yang lebih besar untuk menebang pohon.
Growth Mindset atau pola pikir berorientasi pertumbuhan yang efektif selalu menghargai efisiensi, inovasi, dan komitmen konstan untuk belajar karena ketika kita berhenti untuk belajar, kita berhenti untuk tumbuh. Ilmuwan Carol Dweck telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mendefinisikan apa itu growth mindset atau pola pikir berorientasi pada pertumbuhan, dan kita dapat belajar banyak dengan menganalisis pendekatannya terhadap pertumbuhan.
Salah satu pernyataan favoritnya tentang pertumbuhan adalah:
Pernyataan misi perusahaan adalah hal yang luar biasa akan tetapi apakah artinya bagi karyawan jika perusahaan tidak membuat kebijakan dan peraturan yang membuatnya nyata dan dapat dicapai sebagai tujuan?
Dia benar. Jika pertumbuhan itu mudah, itu tidak akan bermanfaat untuk mencapainya karena sebuah keunggulan strategis bukan lagi keuntungan bila semua orang memilikinya. Kuncinya bukan hanya berbicara dan membuat jargon jargon tentang pertumbuhan, tetapi untuk menyediakan alat yang memungkinkan setiap orang mencapainya. Dan inilah yang disebut dengan penerapan growth mindset
Sebagian besar pertumbuhan itu berawal dari budaya perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja dimana mengikuti proses adalah sama pentingnya dengan mengejar hasil positif. Karena inovasi jarang mengikuti garis lurus.
Pertumbuhan tidak dapat dicapai melalui pemaksaan karena itu harus dipupuk dan dibina agar berkembang. Cara lain untuk melihat konsep tentang pertumbuhan adalah dengan menghargai bakat serta keahlian daripada hanya berfokus pada usaha semata karena untuk tumbuh, kita harus menjadi lebih ahli dahulu.
Dengan menempatkan fokus pada peningkatan ketrampilan maka kita dapat menghilangkan faktor keberuntungan dari setiap kesuksesan yang diraih. Hal ini akan membuat semua karyawan mau menginvestasikan waktu dan energi mereka kedalam proses (bukan hanya pada hasil tanpa peduli proses) untuk melanjutkan jalur positif menuju pertumbuhan serta menempatkan fokus pada pemberdayaan untuk membuat lingkungan kerja yang adil dan bukan berdasarkan asas favoritisme.
Melakukan Kesalahan Adalah Bagian dari Growth Mindset
Hal lain yang penting adalah agar organisasi dapat mengembangkan budaya pertumbuhan, para pemimpin perusahaan perlu membiasakan karyawan mereka untuk berani mengambil sejumlah risiko tertentu dan membuatnya aman bagi mereka untuk melakukannya.
Beberapa risiko tidak akan berhasil, tetapi karyawan perlu tahu di muka bahwa mereka tidak akan dipecat atau dibully karena kegagalan tersebut jika pelajaran penting dan berguna dapat dipelajari dari kegagalan tersebut.
Dalam sains, Anda akan sering membaca beberapa variasi konsep bahwa hasil negatif bukanlah hasil yang buruk. Pada dasarnya, ini berarti bahwa percobaan yang tidak sesuai dengan hipotesa masih memiliki nilai sebagai pengalaman untuk belajar.
Mengesampingkan satu kemungkinan membawa kita sudah lebih dekat untuk menemukan jawaban yang benar. Karena apabila semua hipotesa harus benar, untuk apa melakukan percobaan?
Hal yang sama berlaku untuk mengambil risiko dan mengejar pertumbuhan dalam bisnis. Tidak setiap ide baru akan sukses, tetapi kita harus menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa diberdayakan untuk terus berusaha walaupun mengalami kegagalan.
Ini kembali ke upaya yang dilakukan menuju pada growth mindset, tetapi itu juga berarti bahwa penting untuk menginvestasikan upaya itu dengan bijak. Kita semua ingin karyawan bekerja keras dan cerdas.
Jika mereka memenuhi janji mereka maka mereka harus diberi imbalan yang sesuai seperti yang dijanjikan perusahaan bahkan ketika risiko tidak membuahkan hasil. Ini tidak berarti merangkul kegagalan, tetapi bijaksana untuk mengingat bahwa selalu ada banyak jalan menuju kesuksesan.
Ini sangat penting sekarang di arena industri ritel. Dimana begitu banyak yang berubah dan terlalu banyak perusahaan yang hanya bisa bertahan hidup tanpa tumbuh, atau membuat perubahan yang menghasilkan sedikit atau tanpa hasil sama sekali, ketakutan akan kesalahan atau salah langkah dan kehilangan peluang potensial.
Pertumbuhan Adalah Proses Yang Tidak Pernah Selesai
Berfokus pada mengubah pola pikir kita seputar pertumbuhan tidaklah mudah. Selalu akan ada kekuatan yang menarik kita kearah yang berlawanan mulai dari ketakutan kita sendiri hingga orang-orang disekitar kita.
Pola pikir yang statis pada dasarnya adalah kebalikan dari apa yang telah kita bicarakan sejauh ini yaitu berpikiran tertutup dan dengan keyakinan akan adanya keahlian yang didapat sejak lahir, bakat memang penting akan tetapi bakat yang tidak pernah dilatih tidak akan berguna.
Bahkan para inovator terhebatpun harus terus berjuang untuk melawan status quo yang bertolak belakang dengan growth mindset. Berjuang dengan selalu bertanya apa yang bisa kita lakukan lebih baik hari ini.
Sekali lagi, yang terpenting adalah mengembalikan fokus pada kemajuan dan belajar mengenali gejala gejala yang memunculkan momen-momen mindset statis yang selalu menolak untuk keluar dari comfort zone. Sehingga kita dapat melakukan sesuatu tentang hal itu, baik sebagai individu maupun sebagai perusahaan.
Pola pikir berbasis pertumbuhan atau growth mindset tidak berarti optimisme buta, tetapi membutuhkan cara berpikir yang terstruktur baik. Mengembangkan kebiasaan dan cara berpikir yang baru membutuhkan waktu dan pengulangan agar dapat menjadikannya kebiasaan.
Pada level individu, ini semua menuntut kita untuk membuat penilaian yang jujur dan secara konsisten melakukan usaha yang diperlukan untuk secara terus menerus belajar dan membuat kemajuan bahkan ketika sebuah proyek atau jalan yang pilih tidak berkembang sesuai keinginan dan rencana.
Hal ini juga berlaku sama untuk perusahaan, tetapi pada perusahaan juga perlu membangun corporate culture yang berupa budaya kolaboratif untuk mendukung inisiatif individu.
Ya, membangun pola pikir pertumbuhan (growth mindset) memang sangatlah menantang. Namun, kunci untuk mempertahankan pertumbuhan adalah menyadari bahwa kita semua bersama-sama berusaha untuk maju dan selalu ada pelajaran berharga yang dapat dan harus dipelajari jika kita mau sedikit untuk berusaha mencarinya dan menggunakannya untuk mencapai tujuan kita.