Terdapat 3 (tiga) cara bagi pemiliki bisnis sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM dan UMKM) agar sukses serta menjanjikan untuk selalu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air di era digital.
Ketiga cara tersebut adalah kreativitas, digitalisasi, dan sinergi yang merupakan kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam memajukan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional yang serba digital.
Semua elemen itu perlu bersinergi seperti kreativitas dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah produk UMKM. Lalu, digitalisasi untuk memperkuat akses produk ke pasar yang lebih luas.
Karena itu pemerintah dan bersama Bank Indonesia mengembangkan program UMKM Go Digital dan integrasi ekonomi keuangan digital. Caranya dengan membangun infrastruktur sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal.
Selanjutnya, sinergi juga dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi kebijakan nasional pusat dan daerah. Misalnya dengan memprioritaskan sektor-sektor, memperkuat model bisnis yang terintegrasi, dan secara end to end mendorong kemajuan UMKM. "BI senantiasa mendukung pemerintah menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan peningkatan kontribusi UMKM perlu dilakukan sesegera mungkin, meski Indonesia tengah menghadapi pandemi virus corona. Justru menurutnya, pandemi merupakan kesempatan untuk mengakselerasi penggunaan teknologi digital dalam bisnis kecil. Terlebih karena banyak perusahaan besar yang melakukan PHK maka diharapkan UKM dapat menanggung beban tersebut.
"Khususnya optimalisasi pemasaran digital melalui platform ecommerce Indonesia," jelas Wishnutama.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 695,2 triliun untuk penanganan dampak pandemi covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini. Khusus untuk UMKM, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 123,46 triliun untuk menstimulasi kegiatan usaha di sektor kecil.
Sisanya, diberikan ke sektor kesehatan Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp 106,11 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan insentif usaha Rp 120,61 triliun.
Hambatan Dalam Ekonomi Digital Bagi Pelaku Usaha UMKM Untuk Sukses
Meskinpun demikian terdapat empat masalah dan hambatan yang dihadapi pelaku UMKM sektor ekonomi kreatif di tengah pandemi ini.
- Kesulitan Mendapatkan Bahan Baku. Masalah itu dipicu kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang diambil untuk mengatasi pandemi corona. Tak hanya dari domestik, bahan baku impor juga sulit diperoleh karena semua negara membatasi arus lintas manusia dan pada akhirnya sektor logistik terkena dampak selama pandemi. Sejak PSBB hampir seluruh wilayah banyak pelaku ekonomi kreatif yang kesulitan dapat bahan baku karena banyak bahan baku yang masih perlu impor.
- Permintaan Yang Menurun. Permintaan terhadap produk-produk dari pelaku ekonomi kreatif yang berkurang.
- Masalah Arus Kas atau Cash Flow. Penurunan permintaan terhadap barang mereka membuat arus kas pelaku ekonomi kreatif ikut tertekan. Terutama bagi mereka yang mengandalkan modal pinjaman bank.
- Kesulitan Akses Modal. Pelaku ekonomi kreatif juga kesulitan melakukan pinjaman modal karena masih banyak pelaku bisnis kreatif UKM belum menyadari pentingnya pembukuan, bisnis autopilot hingga masalah pajak.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengku sudah melakukan sejumlah inisiatif untuk mengatasi tantangan tersebut dan membentuk bisnis UMKM yang sukses. Seperti mengikutsertakan UMKM terpilih untuk promosi online ke luar negeri. Selain itu, juga melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan lain memberikan stimulus dan pinjaman modal bagi pelaku ekonomi kreatif.
Baca : Cara Mengelola Bisnis Ditengah Pandemi Corona dan Resesi Ekonomi
Apabila setelah mengikuti saran dalam tuatan diatas masih mengalami kendala dan hambatan maka kami siap membantu dengan melakukan konsultasi untuk menelaah permasalah dan hambatan bisnis. Langkah langkah yang dijelaskan diatas hanyalah gambaran umum yang banyak terjadi. Adapun permasalah bisnis UKM adalah unik dan sudah tentu tidak dapat dselesaikan dengan sistem template seperti untuk meningkatkan penjualan lakukan setiap hari 3T dan 5B.
Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Gerakan ini membantu menghubungkan pelaku UMKM dengan dunia digital sehingga bisnis UKM ini tetap menjanjikan untuk ditekuni
Sampai 15 Agustus ada tambahan sekitar 1,6 juta UMKM yang masuk ke ekonomi digital sejak launching. Menurutnya momentum pandemi ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM oleh melakukan akselerasi digital. Caranya, dengan memanfaatkan sejumlah platform e-commerce yang ada di Indonesia saat ini.