Catherine Hindra Sutjahyo, Presiden Gojek, Unit Bisnis On-Demand Services GoTo menyebut pihaknya tidak bisa terus-menerus menebar promo. Menurutnya perusahaan harus menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu dilucurkanlah produk Hemat sebagai bagian dari inovasi bisnis.
"Saya buka-bukaan aja di sini gitu ya, kalau bicara promo ya teman-teman tahu sendiri kita nggak bisa yang namanya promo-promoan terus," ujarnya di konferensi pers kampanye #PastiAdaJalan, Semangat Indonesia Gojek di Gedung Joang 45. "Terus dibilang kalau makin ke depan makin kreatif, harus mikir kita celahnya apa, pasti ada jalan semangatnya. Jadilah inovasi yang hari ini ingin saya bagikan kepada teman-teman semua. Jadi kita launching produk yang namanya Hemat," lanjutnya.
Gojek yang merupakan unit bisnis on-demand service dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mengajak masyarakat merayakan kampanye #PastiAdaJalan, Semangat Indonesia. Gojek mengajak masyarakat memanfaatkan mode Hemat di layanan transportasi dan pesan-antar makanan.
Catherine mengatakan, Layanan Hemat merupakan produk inovasi persembahan Gojek khusus untuk masyarakat Indonesia pada momen perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Layanan Hemat juga menjadi inovasi dari Gojek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan layanan yang ekonomis.
Secara bisnis, ungkap Catherine, solusi Hemat dipercaya bisa memperluas pangsa pasar Gojek di Indonesia berkat layanan dengan harga yang lebih terjangkau. Pada kuartal pertama 2023, Gojek telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto yang sehat, yaitu sebesar 12% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari inovasi Hemat Gojek tersebut, pengguna Gojek bisa memanfaatkan GoFood Mode Hemat yang memberikan jaminan ongkir murah. Tarifnya berkisar Rp 3.000 dan Rp 5.000 sesuai wilayah untuk pesanan dari resto terdekat tanpa tergantung diskon dan promo, termasuk gratis ongkir setiap Rabu.
Selain itu pengguna juga bisa bepergian dengan GoCar Hemat dan mendapat harga lebih ekonomis. Dengan catatan, jarak maksimalnya adalah 10 kilometer dan tambahan waktu tunggu 4-5 menit.
Odo Manuhutu, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves) mengapresiasi semangat Gojek sebagai produk yang lahir dan berkontribusi untuk Indonesia. Ia juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan produk dalam negeri," jelasnya.
Cara Gojek Mendorong Pertumbuhan UMKM Lewat Sertifikasi Halal
Gojek berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan LAZIS NU DKI Jakarta menggelar pelatihan dan sosialisasi mengenai 'Pentingnya Memiliki Sertifikasi Halal bagi UMKM' di Jakarta Pusat pada 8 Agustus 2023 lalu. Inisiatif ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan mitra usaha demi kemajuan UMKM kuliner Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, semua pelaku usaha makanan dan minuman diwajibkan memiliki sertifikat halal bagi produk-produk olahannya paling lambat di Oktober 2024. Hal ini diatur dalam UU No. 33 Tahun 2024 mengenai Jaminan Produk Halal.
BPJPH mewajibkan sertifikasi halal bagi tiga kelompok produk pada tahun 2024, yaitu: makanan dan minuman; bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman; serta produk hasil sembelihan dan jasa penyembelihan. Oleh karena itu, Gojek melalui GoFood sebagai bagian dari PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (Grup GoTo) berupaya mendukung para UMKM.
Menanggapi inisiatif ini, Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki yang turut hadir secara langsung menjelaskan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk memberikan kenyamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal dengan adanya kewajiban bersertifikat halal.
"Hal ini turut menjadi salah satu program prioritas di Kementerian Agama yaitu 1 juta Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI)," terang Saiful dalam keterangannya.
"Kami mengapresiasi upaya Gojek yang telah menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada UMKM kuliner akan pentingnya sertifikat halal. Kami berharap semakin banyak pelaku UMKM yang memahami pentingnya sertifikat halal dan segera mendaftarkan sertifikat halal untuk usahanya," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Public Policy & Government Relations GoTo Shinto Nugroho mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan LAZIS NU DKI Jakarta dan BPJPH. Ia pun mengapresiasi dukungan Kementerian Agama dalam pelatihan dan sosialisasi mengenai sertifikat halal kepada UMKM.
"Gojek selalu mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam memajukan UMKM yang juga sejalan dengan misi Gojek untuk terus menjadi mitra terbaik bagi pertumbuhan UMKM. Melalui pelatihan dan sosialisasi ini, kami berharap pelaku UMKM kuliner mendapatkan nilai tambah berupa kepercayaan konsumen yang lebih tinggi sehingga dapat menjadi mitra andalan bagi pelanggan dan naik kelas," ungkap Shinto.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham menerangkan pihaknya memaparkan pengenalan dasar sertifikat halal, macam-macam produk dan jasa yang wajib bersertifikat halal, hingga syarat dan tahap pendaftarannya.
Ia mengungkapkan pelatihan dan sosialisasi sertifikat halal kali ini merupakan keberlanjutan kerja sama BPJPH bersama Gojek melalui GoFood. "Sebelumnya, BPJPH dan GoFood telah aktif memberikan edukasi kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya memiliki sertifikat halal," ujar Aqil.
Ia menegaskan program sertifikat halal menjadi prioritas BPJPH untuk mendukung target Indonesia menjadi produsen makanan dan minuman halal nomor 1 di dunia pada 2024. Untuk itu, ia berterima kasih kepada GoFood yang telah membantu mendorong program pemerintah secara aktif. Lebih lanjut, Ketua LAZIS NU DKI Jakarta Ichwanul Muslimin menegaskan pihaknya dan GoFood secara aktif mendukung program pemerintah 1 juta sertifikasi halal gratis.
"Kami melihat sertifikat halal ini dapat memberikan rasa aman kepada publik bahwa produk yang ada di dalam negeri sudah terukur dan terpercaya. Selain itu, sertifikat halal telah menjadi bagian dari preferensi konsumen dalam memiliki produk ataupun menikmati makanan yang dikonsumsi. Melalui sesi pelatihan dan sosialisasi bersama GoFood ini, diharapkan dapat menjangkau para pelaku UMKM secara langsung dan sebagai wadah untuk menjawab kebutuhan UMKM akan sertifikasi halal, sekaligus kebutuhan masyarakat terhadap produk halal," pungkasnya.