Persepsi konsumen adalah hal yang penting. Sering sekali saya sebagai marketer mendengar bahwa produk ini sudah bagus dan bila diletakan ditoko maka penjualan produk akan meningkatkan dirinya sendiri. Logika yang sering saya dengar adalah bahwa setiap konsumen akan mencari produk yang terbaik dan produk yang kita miliki adalah yang terbaik maka konsumen pasti akan membelinya.
Persepsi Terhadap Kualitas Produk Lebih Penting
Kualitas produk sangatlah penting bagi setiap konsumen. Secara naluriah, setiap orang akan membeli produk dengan kualitas yang paling baik dengan harga yang paling masuk akal bagi konsumen tersebut.
Banyak orang berpikir bahwa mereka selalu memilih secara rasional. Pertimbangan mungkin dilakukan secara rasional tetapi tidak ketika melakukan pengambilan keputusan. Pada kenyataannya setiap pengambilan keputusan terjadi secara emosional. Kita melihat sesuatu bukan seperti apa adanya tetapi kita melihat sesuatu dengan persepsi kita terhadap sesuatu tersebut. Jadi sebenarnya bukan melulu tentang kualitas produk, tetapi persepsi terhadap kualitas yang lebih penting.
Penelitian menunjukkan bahwa nilai suatu brand memiliki korelasi langsung dengan asumsi konsumen tentang kualitas produk atau layanan tersebut.
Pandangan atau persepsi konsumen kita tentang kualitas produk atau layanan yang ditawarkan adalah ukuran dari kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa tersebut. Persepsi positif terhadap produk kita berarti konsumen lebih cenderung memilih produk yang kita tawarkan dibanding dengan produk kompetitor.
Penilaian juga berarti bahwa akan banyak pelanggan akan mencoba produk kita karena 60 persen pelanggan secara aktif akan memberitahukan teman dan keluarga untuk membeli produk dengan brand favorit mereka.
Persepsi produk negatif berarti mereka lebih cenderung memilih kompetitor kita dan mereka akan memberi tahu calon konsumen lainnya untuk memilih produk kompetitor tersebut dan tidak memilih produk kita. Dengan kata lain, persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan meningkatkan penjualan dan mempengaruhi keuntungan usaha bisnis kita.
Saya juga sering mendengar pertanyaan, mengapa konsumen tidak mengerti bahwa produk kita lebih baik dibanding dari produk yang lainnya, dan produk saingan yang kita anggap kualitasnya lebih buruk mempunyai penjualan yang lebih baik.
Perusahaan sering berasumsi bahwa mereka tahu bagaimana perasaan dan persepsi konsumen tentang perusahaan mereka dan produk yang mereka tawarkan. Sering kali kita menilai diri kita lebih tinggi dari apa yang konsumen nilai. Karena perusahaan cenderung meningkatkan persepsi produk yang mereka tawarkan dan percaya bahwa itu lebih positif daripada yang sebenarnya.
Menurut sebuah penelitian meskipun 80 persen perusahaan mengatakan bahwa mereka memberikan pengalaman yang luar biasa. Dari sisi konsumen hanya sekitar 8 persen yang setuju.
Dukungan Sosial
Saat calon konsumen mempertimbangkan untuk membeli, mereka akan mencari petunjuk tertentu bahwa suatu produk yang akan mereka beli itu memang mempunyai harga dan kualitas yang pantas.
Secara signifikan, 83 persen orang memercayai kualitas produk berdasarkan rekomendasi dari teman dan keluarga. Konsumen ingin tahu serta mendapat dukungan dari lingkungan sosial bahwa mereka membuat pilihan yang tepat.
Fenomena ini adalah hal yang sangat alami terjadi pada manusia, bahwa manusia secara psikologis akan menirukan tindakan orang lain sebagai bukti bahwa pilihan mereka adalah benar untuk situasi tertentu.
Jadi bila produk tersebut dipersepsikan oleh orang lain bagus maka tentunya bagus juga untuk orang yang lain lagi, demikian juga seterusnya hingga memiliki efek yang viral. Semakin banyak yang mempersepsikan produk atau jasa tersebut bagus, semakin masyarakat yakin bahwa pilihan yang di buat itu benar.
Dukungan sosial adalah alat penjualan yang paling ampuh untuk pemasaran terutama di zaman serba digital ini.
Meningkatkan Penjualan Dengan Dukungan Sosial
Ada beberapa cara yang sering di gukanakan oleh perusahaan besar dalam membangun kredibilitas dari produk mereka sehingga mendapatkan presepsi kualitas produk yang positif dimata konsumen. Cara perusahan besar ini bisa ditiru oleh UKM dan UKMK atau usaha mikro kecil menengah sehingga bisnis mereka bisa diidentifikasikan sejajar dengan pengusaha besar di persepsi konsumen.
Membangun Dukungan Sosial Melalui Sosial Media
40 persen pelanggan juga percaya bahwa media sosial memainkan peran penting dalam penampilan luar bisnis yang sukses dan profesional. Aktivitas perusahaan disosial media membuat perbedaan besar pada persepsi konsumen tentang suatu produk.
Namun sayangnya hanya 57 persen UKM yang memiliki kehadiran diarea sosial ini alias tidak memiliki akun sosial media apa pun. Sosial media seringkali dianggap merepotkan dan tidak meningkatkan penjualan secara langsung bagi sebuah bisnis. Pada kenyataannya sosial media sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen walau nantinya pembelian mungkin bukan dilakukan secara online.
Sebaliknya, 90 persen pebisnis atau perusahaan besar (perusahaan dengan lebih dari 1.000 karyawan) memiliki akun media sosial yang sangat aktif dengan banyak interaksi. Hal ini menciptakan perbedaan yang jelas antara bisnis UKM dan perusahaan besar. Dan tentunya memberikan perbedaan persepsi tentang kualitaas sebuah produk didalam benak konsumen.
Bila UKM mau melakukan investasi waktu di media sosial, berinteraksi dengan calon konsumen atau konsumen mereka, memposting secara teratur dan memanfaatkan sepenuhnya platform sosial media mereka maka bisnis UKM akan menikmati peningkatan persepsi tentang ukuran, kesuksesan, dan kualitas. Hal ini terjadi karena mereka menjadi bagian dari komunitas bisnis besar yang mengikuti strategi media sosial sama.
Membuat Website Responsif Yang Kaya Informasi
Banyak bisnis usaha kecil dan menengah belum mempunyai website. Ini secara langsung juga mempengaruhi persepsi konsumen secara keseluruhan. Sebanyak 60 persen konsumen mengidentifikasikan kepemilikan website sebagai ukuran dasar kesuksesan dan kualitas yang baik.
Pemilik bisnis yang ingin memastikan perusahaannya tampil sukses dan produk tersebut biasa digunakan oleh pelanggan lain, harus segera memikirkan untuk memiliki website.
Namun, meskipun memiliki website adalah bagian dari mendapatkan bukti sosial yang diperlukan untuk meningkatkan persepsi dan penjualan terhadap perusahaan. Banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk hal ini.
Website sering juga dianggap sebagai rumah dari suatu produk sehingga konsumen memberi bobot yang signifikan pada desain website, UI /UX , kemudahan dan fungsionalitas yang modern dari website terebut dan menyenangkan secara estetika. Keindahan mampu memberikan pengalaman positif bagi konsumen.
Otomatiskan Sistem Telepon Perusahaan
Bagaimana cara pelanggan menilai kualitas bisnis kita? Konsumen menilai dengan membandingkn pengalaman konsumen dengan perusahaan lain.
Maka tidak mengherankan jika 33 persen konsumen menyatakan bahwa sistem telepon otomatis memberikan kesan perusahaan yang mapan, besar, dan sukses.
Kemudahan pelayanan telepon inilah yang disediakan oleh sebagian besar perusahaan besar. Hal ini berarti jika kita mampu menawarkan hal yang sama, kita juga akan mendapatkan status serupa di mata konsumen.
Sistem komunikasi otomatis pada dasarnya adalah asisten virtual. Cukup diintegrasikan kedalam sistem telepon yang ada, sistem telepon ini menawarkan platform komunikasi berbiaya rendah yang dapat digunakan oleh UKM untuk dengan mudah meningkatkan persepsi perusahaan kita di mata konsumen.
Namun, peringatan penting dalam penerapan sistem otomatis adalah bahwa rekaman profesional untuk mengarahkan pelanggan kepada pelayanan yang di butuhkan sangat perlu diperharikan. Kemudian penerima telehon yang melayani secara profesional dengan tata cara profesional dan ramah membantu keperluan konsumen juga menjadi salah satu penentu terbentuknya presepsi kualitas perusahaan di mata konsumen.
Bukti dukungan sosial bukan hanya sesuatu yang bermanfaat tetapi adalah sesuatu yang sangat penting. Pelanggan kita ingin melihat elemen bukti bahwa produk berkualitas baik yang datang dari perusahaan profesional karena mereka ingin merasa percaya diri membeli dari perusahaan kita.